Sabtu, 23 Februari 2013

Diduga Foto Mesum Datunsolang Beredar, BK Deprov Gelar Rapat Mendadak

Kantor DPRD Sulut
DEPROV, FOKUSMANADO.COM - Terkait beredarnya 6  (enam) foto  mesum yang melibatkan Anggota DPRD sulut, Kamis (21/2) badan kehormatan DPRD Sulut melakukan pertemuan  mendadakRapat di ruangan rapat dua, yang di pimpin Djafar Alkatiri.

Pada pertemuan itu, Badan Kehormatan membahas soal  penyebaran foto mesum yang diduga melibatkan AD alias Datunsoang anggota DPRD sulut, sebagai model  utama pada foto mesum itu.

“ pertemuan tadi, telah di sepakati bahwa hari Senin tanggal (25/2) Badan Kehormatan berencana memanggil AD yang diduga sebagai model utama pada foto mesum yang sudah menyebar di media massa. ‘Kata Alkatiri yang didampingi Rasky Mokodompit
Soal Pemanggilan itu katanya, BK ingin mengetahui pasti apakah benar informasi yang melibatkan anggoa DPR sulut dari Dapil Bolmong itu telah melakukan prilaku tak terpuji sebagai wakil rakyat. Jika memang  benar hal itu terjadi, maka setelah selesai meminta keterangan dan klarifikasi dari yang bersangkutan akan dikenai sanksi sesuai Tata Tertib (Tatib) Dewan.
Sanksi pertama adalah melakukan teguran secara lisan kemudian secara tertulis, dan seterusnya pemeran utama pada foto msum itu akan diberhentikan dari alat kelengkapan dewan.

Sumber: fokusmanado.com

Jumat, 22 Februari 2013

Wali Kota Manado Bawah Pulang Adipura Tahap Satu

Wali Kota Manado, Dr. Ir. G. S. Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA
saat menunjukkan piala Adipura
MANADO, FOKUSMANADO.COM - Asisten Pemerintahan dan Kesra (As1), Obrien Franky Mewengkang, S.IP, Kepala BLH, Drs. Josua Pangkerego dan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertanaman, J. Ohlers, SH melakukan expose hasil penilaian Adipura tahap I dan persiapan penilaian Adipura tahap II.

Menurut Mewengkang, Wali Kota sudah merebut piala Adipura tinggal SKPD dan seluruh PNS di jajaran pemerintah kota Manado yang mempertahankan.

Expose penilaian Adipura tahap I memperlihatkan, pengolahan dan pemilahan sampah masih bermasalah.
"Pengolahan sampah untuk menjadi kompos tidak maksimal dan belum kontinu. Kompos jangan hanya sekedar tempatnya, tapi harus diolah," kata Mewengkang, Kamis (21/2) lalu.

Sementara itu, Pangkero mengatakan, pengolahan sampah minimal 14 persen dari timbunan sampah, sedangkan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) minimal 20 persen dari luas administrasi.

"Sesuai instruksi Presiden dalam Gerakan Indonesia Bersih (GIB), ada 6 lokus untuk penilaian Adipura, yang nilainya tidak boleh kurang dari 71 yaitu, transportasi, pasar, perkantoran, sekolah, Puskesmas/RS, dan perairan terbuka,"jelasnya.

Lanjutnya, hasil expose penilaian Adipura tahap I memperlihatkan antara lain, perumahan dan sungai Malalayang, pemukiman Sario, TPA Sumompo, drainase, pemilahan sampah, salter (saluran terbuka) dan drainase, semuanya memiliki nilai cukup (60-70).

"Pemilahan sampah bernilai jelek (nilai 30 dari rentang nilai 30-45),"ungkapnya.

Pintu masuk untuk mendapatkan Adipura Kencana bagi kota Manado sudah ada, yaitu melalui pernyataan Menteri Lingkungan Hidup ketika meresmikan bank sampah di Kelurahan Karombasan Utara, dan penghargaan 'Langit Biru' dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang diterima oleh Walikota Manado pada tanggal 17 Desember 2012.

Sumber: fokusmanado.com

Wali Kota Manado Balas Kesalahannya Dengan Menyetir Mobil Sampah

Wali Kota Manado, Dr. Ir. GS. Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA
terlihat saat membatu Warga
MANADO, FOKUSMANADO.COM -Wali Kota Manado Dr. Ir. GS. Vicky Lumentut, SH, M.SiRabu (20/2) lalu, usai mengikuti kegiatan pengukuhan Komite International Commission on Irrigation and Drainage (ICID), langsung memonitor tim dari Pemerintah Kota Manado yang ditugaskan di wilayah yang terkena dampak bencana banjir dan tanah longsor.

Lokasi pertama yang ditujuh oleh Wali Kota Komo Luar dan Karame.

Di Karame, Wali Kota mengangkat sampah dan menyetir sendiri mobil pengangkut sampah.
Asisten Pemerintahan dan Kesra, Obrien Franky Mewengkang, anggota DPRD kota Manado James Karinda dan Moris Korah, ketua BKSAUA Kota Manado  Pdt. Roy Lengkong dan sejumlah kepala SKPD turut bersama-sama Wali Kota ikut mengangkat sampah.

Selain di Karame, pembersihan sampah pascabencana juga berlangsung di Sumompow dan Mahawu melibatkan bantuan dari TNI-Polri, anggota Dewan, Sat Pol PP.

Banyaknya sampah yang bertebaran di Manado, Pemerintah merasa kekurangan mobil pengangkut sampah dan telah menyewa sejumlah mobil untuk mengakut sampah.

Sampai rumah-rumah ibadah dibersihkan oleh jajaran pemerintah kota Manado yang dibantu oleh TNI-Polri, anggota Dewan, BKSAUA, dan SKPD.

Wali Kota mengharapkan agar kepala lingkungan jangan menahan bantuan untuk masyarakat.

Sumber: fokusmanado.com

DPD RI Bantu Bencana di Sulut

Bantuan DPD RI yang diterima oleh
Pemprov Sulut dan Pemko Manado
MANADO, FOKUSMANADO.COM- Musibah banjir dan tanah longsor di Sulawesi Utara beberapa lalu terus mendapat perhatian dari berbagai pihak, kali ini Dewan Perwakilan Daerah R.I mengunjungi Sulut sebagai bentuk kepedulian dan rasa senasib sepenanggungan dengan keluarga korban. Rombongan dipimpin langsung oleh Ketua DPD R.I Irman Gusman yang diterima Sekprov Sulut S.R. Mokodongan mewakili Gubernur Sulut di Ruang VIP Pemprov Sulut Bandara Sam Ratulangi ManadoKamis (21/2) lalu.

Kepala BPBD Sulut Hoyke Makarawung dihadapan Sekprov Sulut, Wali Kota Manado Vicky Lumentut, Asisten Administrasi Umum Edwin Silangen, Kaban Kesbang Prov Sulut Gun Lapadengan serta beberapa pejabat terkait menjelaskan kepada rombongan mengenai data bencana, jumlah korban jiwa, serta kerugian yang diakibatkan bencana banjir dan tanah longsor tersebut lengkap dengan situasi terkini yang dihadapi korban. “Pada saat ini Pemerintah Provinsi Sulut bekerja sama dengan Pemerintah Kota dan Kabupaten yang terkena dampak bencana telah melakukan langkah-langkah penanganan, serta bekerja sama dengan Tim SAR, Unsur TNI, serta pihak-pihak terkait dalam rangka penanganan bencana beberapa waktu lalu”.

Maksud kedatangan rombongan menurut Irman Gusman adalah sebagai bentuk bela sungkawa yang mendalam dari seluruh elemen Bangsa Indonesia atas apa yang terjadi di Sulut beberapa waktu yang lalu. “Kami hadir disini juga dalam rangka melakukan koordinasi dengan pihak terkait yakni Kementrian PU, Kementerian Sosial, BNPP, Depsos, Pemerintah Daerah serta seluruh elemen yang terlibat dalam penanganan pasca bencana di Sulut, sambil membawa bantuan guna membantu meringankan beban bagi yang tertimpa bencana”, ungkap Gusman yang didampingi Anggota DPD asal Sulut Marhany Pua.

Sekprov Sulut didampingi Asisten Administrasi Umum Edwin Silangen menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya atas perhatian dan empati dari Ketua DPD R.I bersama rombongan sambil berharap agar hal ini dapat menyembuhkan trauma korban dengan cepat. Pada kesempatan ini Sekprov menyampaikan usul melalui DPD R.I untuk melengkapi peralatan penanganan bencana di Daerah di Seluruh Indonesia. “Untuk kedepan saya mengusulkan ke Pemerintah Pusat melalui DPD R.I kiranya dianggarkan pengadaan alat berat seperti ekskavator di masing-masing Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Seluruh Indonesia, sehingga ketika terjadi bencana, tidak harus menunggu ketersediaan alat berat dari Dinas PU, yang kita tahu bersama alat tersebut biasanya digunakan untuk proyek-proyek pembangunan”.

Rombongan kemudian bertolak ke lokasi posko tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor kota Manado yang berlokasi di Pasar Paal II Manado. Disana rombongan disambut oleh Wakil Walikota Manado, Pemerintah Kecamatan dan Keluarahan, Unsur TNI, SAR, unsur BPBD Sulut, serta warga masyarakat. Ditempat tersebut Ketua DPD R.I menyerahkan bantuan DPD RI Peduli berupa uang sejumlah Rp. 150.000.000,- yang diterima oleh Asisten III Pemprov Sulut dan diteruskan kepada Walikota Manado untuk diserahkan kepada keluarga dan korban bencana alam.

Sumber: fokusmanado.com

Pemuda Pancasila Santuni Korban Banjir di Paal 4

Pemuda Pancasila ketika memberikan bantuan di Paal 4
Pemuda Pancasila ketika memberikan bantuan di Paal 4
MANADO, FOKUSMANADO.COM - Pemuda Pancasila (PP) Sulawesi Utara (Sulut) dibawa pimpinan Herry Tombeng SH, terus menunjukan eksistensinya sebagai ormas yang sangat peduli terhadap korban bencana alam.

Hal ini dibuktikan dengan memberikan bantuan makanan dan minuman kepada masyarakat yang terkena banjir di Kelurahan Paal 4 Lingkungan 3 Kecamatan Tikala, Rabu (20/2) lalu.

Rombangan dipimpin langsung oleh Wakil Ketua I MPW Pemuda Pancasila Sulut, Hendrik Manosoh, didampingi Wakil Ketua Pemuda Pancasila Kota Manado, Deky Maskikit bersama pengurus lainnya, dan langsung diterima oleh Lurah Paal 4, J.CB Sumolang serta warga setempat.

“Meskipun tak banyak, mudah-mudahan bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara sekalian yang ditimpah bencana. Jangan dilihat dari jumlah atau bantuan yang saat ini kami bawa, tapi ini adalah murni kepedulian dan keterpanggilan ormas Pemuda Pancasila untuk membantu masyarakat yang ditimpa bencana,” ujar Manosoh yang diapresiasi Lurah Paal 4 serta warga.

Sementara itu menurut, Lurah Paal IV J.Ch.Sumolang, sampai saat ini pihaknya masih membuka dapur umum bagi korban banjir dan mendapatkan sokongan dari Pemerintah Kota Manado dan Palang Merah Indonesia (PMI).

Sumber: fokusmanado.com

Joudy Watung: Citra Land Tak Layak Dijadikan Pemukiman

Joudy Watung Wakil Ketua DPRD Sulut
DEPROV, FOKUSMANADO.COM - Wakil Ketua DPRD Sulut, Joudy Watung menegaskan bahwa kompleks perumahan elite Citra Land dikawasan Winangun, tak layak untuk dijadikan pemukiman warga.

Alasannya, area perumahan tersebut rawan longsor, apalagi sebagian besar rumah-rumah yang telah dibangun berada diatas tebing. Bahkan, beberapa hari lalu terjadi tanah longsor dikompleks perumahan tersebut, dengan menelan sejumlah korban jiwa.

“Struktur tanah disana tinggi-tinggi, sehingga tidak layak untuk dijadikan area pemukiman. Dengan kejadian yang baru saja menimpa sejumlah keluarga disana, pihak pengembang Citra Land haruslah sepenuhnya bertanggung jawab atas kejadian ini," tegas Watung.


Sembari menambahkan kalau Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut sudah memanggil sejumlah pengembang yang ada untuk dimintakan agar menghindari pembangunan rumah pemukiman di daerah rawan bencana.

Sumber: fokusmanado.com

Pemko Manado Seriusi Atasi Kemacetan di Pusat Kota

http://www.fokusmanado.com/search/label/Manado
Wakil Wali Kota Manado
Harley Mangindaan saat pimpin rapat
MANADO, FOKUSMANADO.COM - Wakil Wali Kota Manado yang juga Ketua Forum Lalulintas Manado (FLM) Harley AB Mangindaan, SE, MSM menyatakan, kemacetan yang terjadi di Manado, harus dilihat dari berbagai aspek dan diatasi bersama.

"Kita harus melihat, apakah kemacetan itu akan menaikan nilai seseorang dan sesuatu atau tidak," kata Wawali, dalam panel diskusi kupas tuntas penyebab dan solusi kemacetan di Manado, Selasa.

Menurut Wawali, jika dilihat dari sisi para pengguna jalan seperti pengemudi kendaraan bermotor, tentu saja hal tersebut merugikan, namun dari sisi pengusaha itu sudah pasti menguntungkan.

Ia menyebutkan, para Pedagangan Kaki Lima (PKL) atau pedagangan asongan dan pengusaha besar misalnya, akan lebih senang kalau jalannya macet sehingga banyak orang singgah atau berbelanja.

"Minimal dengan kemacetan yang terjadi, maka para penumpang kendaraan bermotor akan membeli sesuatu pada PKL seperti air mineral, begitu juga dengan pusat perdagangan," kata Mangindaan.

Namun menurutnya, ada juga yang merasa keberatan dengan kemacetan, seperti pengusaha perhotelan, karena akan membuat para tamu merasa tidak nyaman, dan inilah yang harus menjadi perhatian semua pemangku kepentingan di Manado, sehingga harus bersama-sama diselesaikan."ujar Wawali.

Anggota DPRD Manado Franklin Sinjal mengatakan, kemacetan adalah masalah klasik yang harus diselesaikan oleh semua pemangku kepentingan secara bersama.

"Pemerintah dan DPRD sempat punya pemikiran untuk membangun sebuah gedung parkir tetapi menurut saya itu tidak akan menjadi solusi masalah," kata Sinjal.

Sebab menurutnya, jika hanya dibangun di satu lokasi, bagaimana dengan orang yang tujuannya jauh dari kawasan itu, apakah harus berjalan kaki dengan jarak yang jauh atau pakai kendaraan alternatif, itu akan menjadi masalah baru.

Pengusaha muda Manado Jimmy Asiku mengatakan, sebagai pelaku usaha kemacetan sebenarnya memberikan keuntungan tersendiri bagi mereka, karena akan banyak orang singgah dan memilih berbelanja.

"Saat macet, banyak yang memilih datang dan berbelanja,sebab setiap sehari kami selalu kedatangan sekitar 25 ribu pengunjung dan ini angka yang bagus,"kata Asiku.

Namun ia mengatakan, bukan hanya itu tujuan mereka sebagai pengusaha, karena sebagai warga Manado, pengusaha juga punya visi untuk membangun kota ini lebih baik kedepan, sehingga menjadi makin maju, dan salah satu solusinya adalah memecah kemacetan dengan membuat pusat bisnis baru di wilayah lainya.

Sumber: fokusmanado.com